WELCOME

Wednesday, 23 July 2008

WAJAH PARIWISATA KITA...

Indonesia... Gak bakal abis kalo kita ngebahas tentang ini!!

Sedikit Catatan Perjalanan Liburan (2-habis)

Perjalanan saya di Bandung masih belum selesai. Belum habis unek-unek saya. Kali ini masalah pariwisata Indonesia kita..

Bandung merupakan kota yang sangat indah yang dikelilingi oleh pegunungan. Memang, letak Bandung terletak di sebuah cekungan dengan ketinggian sekitar 700 meter dpl. Menarik untuk diketahui bahwa dengan letak geografis yang demikian, Bandung mempunyai potensi pariwisata yang sangat besar. Namun belum semuanya tergarap dan yang sudah tergarap pun, tidak digarap dengan serius.

Mengapa saya mengatakan demikian??

Saya bukan asal bicara,, namun dari beberapa objek wisata yang saya kunjungi, tercermin dengan sangat jelas.

Tujuan saya pertama adalah Situ Patenggang yang letaknya di daerah Kab. Bandung. Udara yang sejuk sangat menyegarkan suasana setelah perjalanan dari Bandung selama hampir 3 jam. Perjalanan dilanjutkan untuk mengunjungi Batu Cinta dengan naik perahu selama kurang lebih 10 menit. Di sana, sangat miris untuk dilihat. Coretan-coretan pengunjung jahil sangat banyak. Tempat duduk untuk bersantai pun sudah tampak tak layak. Hal itu membuat saya tak ingin berlama-lama di sana. Saya memutuskan kembali dan kali ini menggunakan perahu mesin karena angin yang sangat kencang.

Tujuan saya berikutnya adalah Kawah Putih yang terletak tidak jauh dari Situ Patenggang yang merupakan sebuah danau kawah. Perjalanan menggunakan bis harus berhenti di pelataran parkir karena sangat tidak memungkinkan untuk menuju ke sana dengan tanjakan-tanjakan curam. Perjalanan dilanjutkan dengan mbil-mobil kecil yang memang disediakan untuk rombongan bis.

Perjalan ke kawah putih ternyata masih lama. 6 kilometer menuju ke atas dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Waktu tempuh ternyata sangat mungkin dipersingkat jika jalan yang ada diperbaiki. Sangat menyedihkan ketika suatu objek pariwisata yang sangat indah serta memiliki nilai historis yang cukup tinggi tidak memiliki infrastruktur yang memadai terutama jalan. Jalan yang rusak meningkatkan biaya perjalanan dan mengurangi kenyamanan dalam perjalanan. Jika saja infrastruktur yang ada dibenahi dengan sedikit berkorban mengeluarkan uang, maka uang yang akan kembali didapatkan akan lebih besar.

Keesokan harinya saya berkunjung ke Tangkuban Perahu yang menjadi icon Jawa Barat dengan legenda Sangkuriangnya. Ke Tangkuban Perahu kali ini merupakan yang ketiga kalinya. Wajah Tangkuban Perahu hampir tidak ada perubahan yang mencolok. Bahkan menurut saya, malah semakin buruk. Bagaimana tidak, sama seperti di Kawah Putih, jalan menuju ke Tangkuban Perahu sangat buruk. Jalan tidak lebih baik walaupun bis dapat naik hingga pelataran parkir untuk diteruskan menggunakan mobil kecil yang memakan waktu kurang lebih 5 menit dengan biaya 5.000 rupiah pulang pergi.

Sangat ironis jika kita memperhatikan dengan seksama. Ditengah gencarnya semangat 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun sumpah pemuda, 63 tahun kemerdekaan Indonesia, dan diadakannya program Visit Indonesia tahun 2008, di satu bidang yaitu pariwisata saja sudah sangat tidak sesuai dengan semangat yang ada. Jika kita selalu beralasan bahwa tidak ada biaya untuk hal tersebut, hal itu salah besar!! Jika pemerintah mengatakan bahwa target wisatawan internasional sebanyak 7 juta orang tahun ini, maka sulit hal itu untuk terlaksana selama tidak ada perubahan yang revolusioner di segala bidang.

2 comments:

Taufiq Hariyadi said...

he am tulisan mu koyok neg koran" ae..

Anonymous said...

itu kamu ta am yg nulis? Bukan bapakmu?

 
THANK'S,, LEAVE COMMENT, PLEASE!